wellcome

Selamat Datang

Jumat, 30 Oktober 2015

Soal dan Jawab Pembangkit Tenaga Listrik

Soal :
Misalkan pembangkit listrik di PLTA Saguling Cililin Jawa-Barat yang berjarak 40 Km dari Kampus, menghasilkan tegangan 20 KV, ditransmisikan melalui SUTET 500 KV,sebelum sampai ke gardu TM/TR (20 KV/380&220V) telkom university.

1. Alat apa diperlukan untuk menaikkan tegangan dari 20 KV ke 500 KV yang berada di Gardu Induk Saguling.
Jawab :

Travo Step Up

2. Jika jumlah lilitan sekunder transformer sebesar NIM (berbeda tiap mahasiswa) berapakah lilitan primernya.
Jawab :

Ns : 1102140171
Np/Ns=Vp/s2
Np/1102140171=(20 kV)/(500 kV)
Np = 44.085.606,8

3. Jika beban listrik di Telkom University sebesar NIM (VA) berapakah arus yang mengalir dari Gardu Saguling ke ke Gardu Telkom University?
Jawab :

S = 1102140171
I = (S (daya))/(V sutet)
I = (1102140171 VA)/(500.000 VA)
I = 2.204,28 A

4. Berapakah rugi-rugi yang hilang (watt) jika resistansi kawat SUTET 0,01 Ohm/meter ? Jika SUTET diganti dengan kabel TM 20 KV dengan resistansi 0,05 Ohm/meter, berapakah rugi daya yang hilang?
Jawab :

+ SUTET
Ploses = I2 R , R = 0,01 ohm/m
Jarak 40KM maka
R = 0,01 ohm/m . 40.000 m = 400 ohm
Ploses = 2.204,282 A . 400 ohm = 1.943.540.127

+ Kabel TM
Ploses = I2 R , R = 0,05 ohm/m
Jarak 40KM maka
R = 0,05 ohm/m . 40.000 m = 2000 ohm
Ploses = 2.204,282 A . 2000 ohm = 9.717.700.637

5. Carilah gambar PLTA Saguling, Gardu Induk, Trafo, kabel 20 KV dan Kawat 500 KV (sebutkan sumber website nya)!
Jawab :

PLTA Saguling


Gardu Induk

Trafo


Kabel 20KV

Kawat 500KV



Soal Tambahan

1. Gambarkan Sistem kelistrikan di Indonesia mulai dari pembangkit
listrik sampai ke pelanggan (beban).
Jawab :



2. Jelaskan kenapa rugi-rugi energi listrik akan lebih kecil jika
listrik ditransmisikan dengan saluran tegangan tinggi?
Jawab :

Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir, berdasar rumus P = I2 R.

3. Jelaskan kenapa diameter penampang kawat transmisi dengan tegangan tinggi dapat lebih kecil dari tegangan menengah!
Jawab :

Karena bila tegangan dibuat tinggi maka arus listriknya menjadi kecil, dengan arus kecil cukup digunakan kawat berpenampang relatif lebih kecil, sehingga lebih ekonomis.

4. Apakah yang dimaksud dengan SUTT, SUTET, SUTUT dan TM/TR?
Jawab :

+SUTT singkatan dari Saluran Udara Tegangan Tinggi, yang digunakan untuk mentransmisikan atau menyalurkan energy listrik dengan kekuatan 70 kV – 150 kV.

+SUTET singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, yang digunakan untuk mentransmisikan atau menyalurkan energy listrik dengan kekuatan 550 kV, dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban sehingga energi listrik bisa disalurkan dengan efisien.

+SUTUT singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ultra Tinggi,digunakan untuk transmisi listrik untuk daerah yang sangat luas seperti Rusia dan USA maka digunakan SUTUT yang besarnya berkisar 765 kV sampai 1100 kV dimana  jenis saluran yang digunakan adalah kontstruksi udara karena biaya  pembuatan  serta perawatannya  lebih  murah dan  mudah.

+TM singkatan dari Tegangan Menengah digunakan untuk mentransmisikan listrik dengan tegangan sebesar 20kV

+TR singkatan dari Tegangan Rendah digunakan untuk mentransmisikan listrik dengan tegangan sebesar 220V / 380V.


5. Apakah gunanya Trafo Step Up dan trafo Step Down dalam sistem
kelistrikan?
Jawab :

+Trafo Step Up dalam sistem kelistrikan digunakan untuk menaikkan tegangan, Trafo ini memliki jumlah lilitan sekunder yang lebih banyak dibanding lilitan primer.

+Trafo Step Down dalam sistem kelistrikan digunakan untuk menurunkan tegangan, Trafo ini memliki jumlah lilitan primer yang lebih banyak dibanding lilitan sekunder. 

6. Di sisi mana saja masing-masing trafo itu digunakan?
Jawab :

+Trafo Step Up biasa digunakan untuk menaikkan tegangan dari pembangkit listrik yang akan ditransmisikan melalui SUTET tegangan yang dinaikkan biasanya dari 20kV menuju 500kV.

+Trafo Step Down digunakan secara bertahap
1. Menurunkan tegangan dari SUTET dari 500kV menjadi 150kV dengan tegangan ini biasa digunakan untuk pabrik atau industri besar.
2. Lalu tegangan 150kV diturunkan lagi menjadi 20kV untuk gedung-gedung besar atau bisnis.
3. Selanjutnya tegangan 20kV diturunkan lagi menjadi 220kV dan disalurkan untuk rumah- rumah penduduk.

7. Apakah yang dimaksud dengan sistem interkoneksi ? Apa saja manfaat sistem interkoneksi? Berikan contoh kasus sistem Jawa-Bali.
Jawab :

+Sistem interkoneksi adalah suatu sistem tenaga listrik yang terdiri dari beberapa pusat listrik dan beberapa gardu induk yang saling terhubung antara satu dengan yang lain melalui sebuah saluran Transmisi dan melayani beban yang ada pada semua gardu induk yang terhubung.

+Sistem interkoneksi 500 kV Jawa Bali terdiri atas 23 bus dengan 28 saluran dan 8 pembangkit. Pembangkit-pembangkityang terpasang antara lain pembangkit Suralaya, pembangkit Muaratawar, pembangkit Cirata, pembangkit Saguling, pembangkitTanjungjati, pembangkit Gresik, pembangkit Paiton, dan Pembangkit Grati. Diantara 8 pembangkit tersebut, pembangkit Ciratadan pembangkit Saguling yang merupakan pembangkit tenaga air, sedangkan pembangkit yang lainnya merupakan pembangkittenaga uap, adapun pembangkit Suralaya bertindak sebagai pembangkit slack 












1 komentar: